TRADISI TAHLILAN ATAU SEDEKAHAN ITU SUDAH ADA SEJAK ZAMAN SAHABAT, BERIKUT DALILNYA:
Dalam kitab al hawi lil fatawi juz III Hal 266-273, dijelaskan sbg berikut:
قال طاووس إن الموتي يفتنون فى قبورهم سبعا فكانوا يستحبون أن يطعموا تلك الأيام
......
imam thowus brkata: "ssungguhnya orang mati itu difitnah dlm kuburnya selama tujuh hari, MAKA MEREKA (PARA SAHABAT NABI) GEMAR BERSEDEKAH UNTUK DIKIRIMKAN PAHALANYA KEPADA MAYIT PADA HARI2 ITU."
Dalam riwayat lain:
عن عبيد بن عمير قال يفتن رجلان مؤمن ومنافق فأما المؤمن فيفتن سبعا وأما المنافق فيفتن أربعين صباحا
dari Ubaid bin amir, ia brkata: "dua orang (yakni) mukmin dan munafiq mendapat fitnah kubur. Adapun seorang mukmin mendapat fitnah selama 7 hari sdangkan munafiq selama 40 hari."
dua riwayat diatas adalah hadits marfu' mursal dan perawinya adalah perawi hadits2 shahih. Berikut keterangan perawinya:
1. Imam thowus (wafat 106 H) adalah perawi hadits2 shahih menurut penilaian imam suyuthi. Imam thowus dikenal sbg Ulama generasi pertama di negeri Yaman dan pemuka para Tabi'in yg sempat menjumpai 50 sahabat nabi. Beliau adalah murid zaid bin tsabit, 'aisyah, abu Huroiroh dll. (rujuk tarikh at tasyri' al islami).
2. Sahabat Ubaid bin Amir (wafat 78-an H) yg dimaksud adalah al laitsi, ahli mau'idhoh hasanah prtama di kota makkah pd masa kholifah Umar bin Khottob ra. Menurut imam Muslim beliau dilahirkan pd masa Nabi saw, bhkan menurut versi lain beliau sempat melihatnya (melihat nabi saw).
Setelah kita tau tentang perawinya, mari kita tinjau 2 riwayat diatas dari sisi diroyahnya (pemahamannya):
menurut kaidah yg diakui oleh ulama usul dan ulama hadits setiap riwayat seorang sahabat nabi saw yg tdk bisa di ijtihadi (ma ruwiya mimma la al majal li ar ra'yi fih) seperti urusan alam barzah dan akherat, itu hukumnya adalah marfu' (riwayat yg smpai kpd nabi saw) bukan mauquf (riwayat yg trhenti pd sahabt dan tdk smp kpd nabi saw) meskipun perawinya tdk menjelaskan langsung bhw riwayat trsbt smpai kpd nabi saw.
Bahkan ucapan thowus yg berbunyi :
فكانوا يستحبون أن يطعموا تلك الأيام
"maka para sahabat gemar brsedekah untuk mayit pada hari2 tersebut."
menurut ulama ushul dan ulama hadits adalah para sahabat telah melakukannya dan dilihat serta diakui keabsahannya oleh nabi saw.
KESIMPULAN:
Tradisi peringatan 7 hari, 40 hari dsb adalah warisan budaya dari para tabi'in dan sahabat nabi saw, bahkan telah dilihat dan diakui keabsahannya oleh nabi saw..
Wallahu a'lam bis showab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar