Selasa, 28 Desember 2010

Hulul Tajili Nur Allah ke dalam Diri Manusia - Syeik Siti Jenar, Antara Benci Dan Rindu (2)

Suatu sore saya bersimpiuh di depan KH Zahid Sulang Kemadu, saya termasuk santri baru,
Sudah lama saya kagum kepada kezuhudan beliau, sehingga simbah KH Hamid Pasuruan memberi laqoban
beliau dengan, Rijalun, Zahidun wa Waliyun, saya penasarn ingin menanyakan soal Syeik Siti jenar, yang saya peroleh dari sumber terbatas, diperkaya dengan kisah ketoprak atau film film yang selama ini dipertontonkan, dengan peran antagonisnya. Banyak orang Jawa menyebut tokoh pendiri lemah kuning, lemah abang dan lemah ireng serta lemah putih, juga menyamakan para petapa hindu dengan kesalehan santri santri di zawiyah zawiyah.

Maka Syeik Siti Jenar ini kemudian membuat dan mempelopori  Pluralisme waktu itu, bahkan dikenal sebagai pelopor wahdatul wujud, Manunggaling Kawulo Gusti, yang sangat populer dikalangan muslim pegunungan, dengan meminjam kamusnya gerzt sebagai Islam Abangan itu.
kedatangan saya itu sendiri sebenarnya tidak sengaja, karena diajak oleh seniorku di PPP KH Thoifur Allahumma yarkham dari Lasem (perbatasan Jateng – Jatim), bapaknya Gus Arwani yang sekarang jadi DPR RI dari fraksi PPP. Sebelum diminta oleh KH Musthofa Bisrie mundur dari kepengurusan partai, saya memang satu lembaga dengan Gus Mus, waktu ada muktamar PPP di pesantren leteh, yang melahirkan perebutan antara Mathori Abdul Jalil dan Hamzah Haz, saya diminta untuk Istikharah melihat kekuatan kedua calon pemimpin itu, ternyata hasilnya setelah saya sampaikan kepada KH Kholil Bisri, kakak kandung KH Mustofa Bisri, saya di ajak sowan ke Mbah zahid juga, disopiri sendiri oleh KH Kholil Bisiri, dan ngoboi banget cara nyopirnya. (hahahaha…). Dan ternyata benar, Mathori Kalah, maka ajakan membuat PKB ditanggapi dengan senang oleh kelompok leteh ini. Gus Mus sambil membahas puisi kerudung putih denganku sesekali melirik sepakbola dunia waktu itu, beliau  ngomong; "Gus  awakmu kyai gak usah melok melok partai, bareng aku wae nonton bola malah enak gak kakean fitnah", ujarnya.
Kembali ke Kyai zahid (nama aslinya Sahid, karena dianggap Zuhud maka di panggil kyai Zahid) begitu melihatku, langsung berdiri dan memeluk sembari menyambut, “wah Hanafi datang hanafi datang…”, ucapnya. Saya bingung nama saya Nuril Arifin Husein, bukan Hanafi kenapa beliau menyebutnya Hanafi?. Dalam kebingungan saya itu, KH Thoifur menggamitku sembari membisiki, “wajahmu kaya Imam Hanafi dari Asia kecil dekat Bukhara”, katanya. Saya terdiam, semakin hormat kepaeda beliau , sejurus kemudian setelah makan siang dengan sambel yang pedasnya masya Allah buatan Nyai Zahid sendiri, kemudian Kyai yang terkenal denagan julukan  juga Kyai Alhamdulillah ini, ngendikan ;
"Dalam kitab sarah barzanji, itu diceritakan 1000.000 tahun sebelum kejadian manusia dan alam semesta, Allah menciptakan yang bernama Nur Muhammad. Nur Muhammad itu berdiri lir Kadiyo Sodo Lanang, nuli mengucapkan ; Subkhanallah 5 000 tahun, dan melafatkan  waal hamdulillah, 5 000 tahun juga wala ilaha ilallah , 5.000 tahun serta Allahu akbar,selama 5.000 tahun. maka ketika keridloan Allah menghampiri nur Muhammad itu, dipecah menjadi 3 bagian.
Bagaian Pertama ;
Dibuatlah lauhiul maghfud dan arasy langit bumi dan dunia se isinya
Bagian Kedua ;
dibuatlah Qolam atau kalam, kemudian kalam menulis di lauhul mahfud la ilaha illallah Adam  Rosul       Allah. Man atho' Allah dakholal jannah waman asaw' Allah dakholal nar (barang siapa thoat kepada Allah   akan dimasukan surga/jannah dan barang siapa tidak thoat kepada Allah akan dimasukan ke dalam api neraka selama lamanya. Qolam menulis itu hingga Ibrahim, Musa dan Isya dengan bentuk kalimat yang sama, baru kemudian sampai pada Muhammad, ketika qolah menuliskan La ilaha ilallah Muhammadur Rosulullah, man atho' Allah dakholal janah waman asaw Allah dakholal Nar, Qolam dibentak oleh Allah, ta adub ya qolam.
Mendengar bentakan itu qolam terpecah menjadi tiga dan mengucapkan kalimat astaghfirullah hal adhim, aladzi la ilaha ila huwal hayul qoyum wa athubu ilaih, selama 5.000 tahun. Allah lalu melekatkan kembali dan qolam bertanya kepada Allah lalu aku menulis nya apa,setelah waman asaw Allah ?, di jawab Allah jika sebelum ruh di kerongkongan masih ada kesempatan tobat. Allah Ghofurur rohim.
Bagian Ketiga :
Cahaya itu di masukan ke dalam diri nabi nabi mulai awal sampai akhir.
Konon jumlah nabi seluruh dunia adalah 319.000 orang, baik yang terkenal atau yang tidak terkenal. baik yang diberi risalah khusus atau sekedar meneruskan risalah sebelumnya. Maka masih banyak ulama sampai sekarang memperdebatkan apakah Samson itu sam'un juga Nabi, Yusak murid Musa atau yoshua itu nabi, demikian juga dzul kifli, dan Uzeir, serta Luqman dan iskandar zul karnain.
Maka sebenarnya Allah sendiri yang turun tangan melalui Nur Muhammad itu untuk bertajili dan mengenal rahasia Illahi kepada menusia pilihan yang di kehendaki oleh Allah, Innallaha fa'alulimayurid " bukan ? maka jangan heran ketika Allah memerintahkan malaikat bersungkur dan hormat serta sujud kepada Adam itu sebenarnya fenomena Syeik Siti Jenar pertama di dunia ini. Hanya kita tidak menyadarinya dan enggan membahasnya kecuali di zawiyah zawiyah terbatas, dalam bentuk tawajuhan antara mursyid dan murid, itupun setelah melewati bai’atan antara sang pembimbing dan yang dibimbing.
Al Qur'an sendiri dengan jelas menyebutkan gambaran itu  lewat surat Shaad, 71-72 : “(maka ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat. Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah kusempurnakan kejadiannya dan kutiupkan Ruh Ku, maka hendaknya kamu bersungkur  dan bersujud kepadanya"
Jadi manusia itu memiliki dua potensi sifat yang luar biasa, sebagai insan kamil, innal insana ahsanitaqwuim....memiliki sifat dasar Nasut (kemanusiaan) dan unsur lahut Ketuhananya itu ruh manausia yang berasal dari Ruh Tuhan. bahkan dalam sebuah hadist qudsi disebutkan, manusia itu diciptakan oleh Allah dari Citranya sendiri, dan Bible juga menyebutkan manusia aku ciptakan dari biji mataku sendiri.
Maka memahami ini memang tidak mudah, oleh sebab itu dahulu pengajaran Onthologi, teologi tasawuf dan mistik, harus melewati thoreqoh yang ketat, diajarkan tidak sembarang orang, karena tanpa penguasaan syariat dan ilmu lainnya akan membuat sang salik bukan menemukan Allah tetapi malah ketemu setan. Bukankah setan ada di dalam diri manusia juga ?
Imam Hasan basari (jawa) atau Hasan Basri dalam sebuah kitab kebatinan jawa juga menyebutkan kreteria ini,sehingga penjaran ilmu sangkan paranin dumadi,manunggaling kawula gusti atau hulul ini musti dilakukan di malam hari tepat jam 12 malam atau wayah sepi uwong dan menyendiri di puncak puncak gunung atau di tempat pertapan, mandala mandala. Karena saking bahayanya bagi umum.
Kesalah fahaman ini juga terjadi pada zaman wali songo. Syeik Siti jenar yang memang penganggum al halaj, membawanaya dari tanah Irak ke Jawa, dan ke Malaka. Kondisi kondisi waktu itu yang kebetulan memang kepertcayaan jawa mirip dengan konsep Hulul nya Al halaj jadi mempercepat penerimaan Islam. Namun Secara umum para pemeluk kejawen waktu itu justru agak bersebrangan dengan poros kekuatan Demak. Kebo kenongo menjadi pengikut syeik Siti Jenar yang kosen, dan jumlah mereka semakin besar semakin besar, dikhawatirkan akan melahirkan pemberontak maka harus segera dicegah.
Disamping itu masyarakat dinilai belum siap menerima ajaran ini, karena akan melahirkan penyesatan, setiap orang bisa mengaku hulul, dan kalau semua masyarakat mengaku hulul padahal tidak mengerti dan belum nemenbus maqom ma'rifat, bisa berbahaya, jadi Allah bisa menitis ke sejumlah manusia. Kalau penduduk dunia ini jumlahnya 5 milyar ,maka Allah menjadi lima Milyar....hahahahahahahaha. ini yang di khawatirkan para wali, yaitu deviasi ajaran.
Apalagi dalam kondisi kondisi tertentu, seseorang yang mencapai taraf fana dan proses emanasi ini akan meracau, ucapannya tidak terkontrol dan kadang kadang wiridnya menjadi jawaban atas pertanyaan. misalnya kasus ketoprak Siti Jenar yang ditayangkan dalam film.
Kegilaan dzauq
Waktu itu Syeik Siti Jenar sedang hulul dan fana, tiba tiba mendapatkan pertanyaan,"apakah ada Syeik Siti Jenar, di jawab oleh kanjeng Syeik; tidak ada yang ada Tuhan. La Ila ha ila ana, kata Syeik. Jawaban ini sebenarnya bermuatan tauhid, karena memang manusia ini tidak ada hanya bayangan atau majas belaka. Semua yang ada di dunia ini bisa nampak karena tajili nur Allah. Allahu nurus samawati wal ardhi. Namun karena terbatasnya pengetahuan maka syeik siti jenar dianggap mengaku dirinya Allah. Sehingga di musnahkan. Hanya saja dalam kasus ini syeik Siti jenar oleh Sunan Kalijogo di minta untuk muksa, menghilangkan diri sendiri, tidak di bantai sebagaimana al Halaj.
Fenomena al halaj ini menyebar di seluruh dunia, karena memang spektakuler dan mencerahkan bagi penganutnya. Misalnya ucapan doa Husein Al Halaj yang mengatakan, " Ya Allah engkau tahu aku tidak bisa bersyukur sebanyak nikmat yang engkau berikan kepadaku, Oleh sebab itu bersyukurlah kepada diri Mu sendiri atas namaku. doa yang sepintas nampak kurang ajar dan sangat tidak memenuhi etika dan tatacara sopan santun do’a ini sesungguhnya memiliki kandungan kesadaran yang amat tinggi dan sangat qur'ani, tetapi masyarakat waktu itu tidak dapat menerimanya, dan menganggap al halaj gila.
Padahal Allah sendiri mengatakan dalam al qur'an, wain ta'udzu ni’matallahi la tuhsuha” (jika engkau menghitung hitung nikmat Allah niscaya engkau tidak akan mampu saking banyaknya.) tetapi disisi lain Allah juga berfirman, "lain syakartum la adzi danakum wala in kafartum inna adzabila sadid", jika engkau bersyukur niscaya nikmatmu akan aku tambah tetapi jika engkau mengkufurinya engkau akan aku adzab /siksa denagan dzab yang pedih. Pertanyaan dari dua ayat tersebut kemudian adalah  Lha kalau menghitung nikmat saja tidak dapat bagaimana mensyukurinya ? maka doa Husein Al Halaj ini jadi masuk akal kan ?
"Sesungguhnya didalam diri Husein Al Halaj tanpak ke Zuhudan, tasawuf dan karomah. Ibaratnya dia memberi kepada manusia buah musim dingin dalam musim panas dan memberi buah musim panas pada musim dingin... dia mampu mengabarkan dengan sederhana, cantik dan mudah dimengerti sesuatu kepada umat dan santrinya serta masyarakat umum apa yang mereka sembunyikan dan perbuat di rumah mereka".
Pendapat ini dikemukakan oleh seorang Ibnu Al Astir yang ditulis Ibnu Halikan, dalam wafat, yang oleh Louis Massignon, menerbitkan dalam judul Yhe Passion Vol 1 hlm 28. Fatimah Usman kemudian mengutipnya dalam bukunya Wahdat Al Adyan, pribadi al halaj emang mirip dengan model Yesus.
Sebagaimana didtulis dalam al Qur'an, bahwa Yesus memiliki banyak keahlian, misalnya bisa menyembuhkan orang buta, sakit lumpuh, sakit kulit atau kusta, bahkan menghidupkan orang mati. Dalam bible sendiri Yesus di gambarkan bisa membuat mainan dari tanah liat, dibentuklah seekor burung kecil, kemudian ketika ditiup burung burungan lempung itu bisa terbang menjadi burung sesungguhnya, sekalipun akhirnya mati di atas tiang salib.
Disuatu kesempatan, al Halaj mengakui sebagai bahwa dirinya sebagai orang suci, dan hulul dengan Tuhan. Maka jika Yesus di salib karena ide pembaharuannya, al Halaj juga demikian. Sekurang kurangnya Abu Mursi  mengatakan bahwa; Al Halaj Al Din Al Salib yakun Mawali. Artinya Al halaj adalah seseorang menakjubkan yang mati didalam Islam tetapi cara matinya melewati proses penyaliban, maka itulah yang disebutnya sebagai kesamaan dengan Yesus yang mati di salib juga. Yesus mati dalam "Islam juga" karena mengemban agama tauhid. Sehingga banyak orang berpendapat Al Halaj adalah Bayangan riel Kristus.
Kontroversial
Al Halaj setelah berkelana cukup lama didaerah timur ditahun tahun 906M atau 292 Hijriyah dia kembali ke Bagdad untuk mengajarakan ilmu tasawuf sampai tahun 909 M ,ajaran ajarannya memang tidaka semua senang. sama dengan syeikh Siti jenar pengikut pengikutnya di Asia dan jawa, banyak melahirkan perdebatan seru kalangan ulama sendiribahakana sebagian masyarakat menganggapnya gila, kontroversial dan membahaysakan.banyak yang menyanjungnya tetapi banyak pula yang mencemoohnya
Tutur katanya yang lembut tegas dan mata yang tajam, wajah bersinar terang dan senyum selalu tersungging di bibirnya, dengan rambut keriting gondrong se bahu, memang berkesan menampilkan sosok Yesus atau Isa. penaggagumnya semakin bertambah besar bertambah banyak, rakyat yang menderita selalu menjadikannya tumpuan harapan, dia kaya tetapi entah uangnya dari mana, namun kezuhudannya menolongnya untuk tidak menggunakan uangnya itu bagi kepuasan diri, semua diperuntukan bagi yang kelaparan, bagi musafir dan pelajar miskin, bagi anak yatim dan orang yang terlantar, sehingga melahirkan kecemburuan.
Perkelaannya njajah deso milang kori sampai ke timur dan Cina, membuat dia semakin bercahaya, karena tulisan tulisannya jadi semakin produktif dan semuannya di tulis dalam kertas yang bagus. Padahal zaman itu tidak ada kertas. ini semakin membuat masyarakat dan ulama serta pemerintah yang membenci tambah benci dan cemburu saja.
Maka dia kemudian di juluki oleh pesaingnya sebagai Raja Bid'ah, dimaki di umpat sekaligus di puji dan dikerumuni oleh pengagumnya.Tetapi mertuannya dan bekas gurunya menjulukinya dengan sebutan kafir. tukang sihir yang hinabahkan bebberapa ulama tasawuf yang tidak menyetujui ide hulul nya itu diantaranya adalah Ibn Al Nadim. Nadim mengatakan dalam tulisannya :
Al Husein Ibn Mansyur al Halaj adalah seorang penipu dan tukang sulap yang dengan sombongnya memberanikan diri masuk ke dalam pemikiran madzhab sufi. Mempengaruhi gaya bahasa mereka .Dia menyatakan menguasai setiap bidang ilmu, tetapi pernyataannya itu sesungguhnya tidaklah berharga. Dia memang tahu sedikit tentang al Kimia.Tetapi sesungguhnya dia Bodoh,namun berani,patuh  dan tidak gentar dihadapan para Sulthan. Dia berusaha melakukan banyak hal yang besar besar dan sungguh sungguh menginginkan suatu perubahan dalam pemerintahan. Dianatara para pengikutnya dia mengaku bersifat Illahi dan berbicara tentang wqahdatul wujud, penyatuan diri dengan Illahi, bahkan emanasi  yang berbahaya bagi sebagian besar aqidah umat."
Kelompok ulama al dhahiriyah sangat membenci Al Halaj,kelompok  ahli hukum (fuqoha) menuduhnya selalu menganggap ringan  terhadap hukum islamdan ibadah.misalnya mereka mencontohkan bahwa al halaj telah mengajarkan kepada pengikutnya agar berhaji tidak perlu ke kota Makah atau berziarah ke Madinah kota nabi sekaligus makam Nabi ada di masjid Nabawi.yang solata disana sama dengan 10.000 kali lipat pahala solat di masjid masjid lainnya. Padahal sesungguhnya Al Halaj sendiri berhaji selama hidupnya sebanyak 3 kjali,sehingga tuduhan ini tidak benar.,Bahkan al Halaj pernah bertapa di masjidil haram selama 3 tahun,tidak bergerak dari tempatnya berdzikir dan berkhalwat kecuali buang air kecil dan solat.
Tetapi memang Al Halaj memiliki doktrin yang cukup membuat telinga merah para ulama lain, diantaranya adalah Isyatin al farait ( berbagai tugas keagamaan bisa digantikan oleh kegiatan lain yang lebih bermanfaat pada saat itu, terutama yang berdimensi sosial, salah satunya adalah ibadah haji. Artinya jika sudah melaksanakan tidak usah melakukan lagi karena lebih baik danannya untuk memberi santunan kepada anak anak yatim.
Sesungguhnya ajaran ini pernah di samapaikan rosulullah, dalam perjalanan hajinya. Beliau mengatakan untung bulan haji tahun ini ada seorang yang mabrur hajinya, sehingga Allah mengabulkan dan meng mabrurkan semua jamaah haji. Para sahabat bertanya siapa itu ya rosulullah, Ues Al Qorni. jawab nabi.
Para sahabat heran,padahal setelah di telusur ues al qorni tidak berangkat haji, kenapa disebut sebagai haji yang mabrur ? Dijelaskan oleh rosul karena kasihnya kepada tetanggannya yang lebih membutuhkan dana dan bekal itu, maka bekal hajinya diserahkan kepada tetanggannya yang membutuhkan. dan Allah tetap mencatatnya sebagai amalan haji dan ibadah haji bahkan diberi kelas Mabrur.....Masya Allah....
Ya Allah berilah kefahaman kepada saudaraku sedunia tentang Mu, agar kami tidak salah memilih jalan dan menyekutukanmu, membunuh dengan alasanmu karena ketidak fahaman sifat illahiyahmu. Robbigfirli warkhamni, wajburni.....warfa'ni, warzuna wah dina wa afina wa'fu'ana........
Semoga Allah memanjangkan umurku, untuk menulis kisah kisah sufi ini di seri berikutnya, dan menumbuhkan kefahaman Illahiyah bagi mereka dan menunjuki kebodohan ku selama ini dengan Cahaya Nur Muhammadnya. Amin
***** Gus Nuril Arifin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar