Al Hafidh Ibn Katsier dalam tafsirnya juz IV halaman 651 menukil sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibn Hibban dalam kitab Shahihnya tentang keutamaan membaca surat Yasin.
Teks arabnya sbb:
. وقال ابن حبان في صحيحه: حد...ثنا محمد بن إسحاق بن إبراهيم مولى ثقيف, حدثنا الوليد بن شجاع بن الوليد السكوني, حدثنا أبي, حدثنا زياد بن خيمثة, حدثنا محمد بن جحادة عن الحسن عن جندب بن عبد الله رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «من قرأ يس في ليلة ابتغاء وجه الله عز وجل غفر له».
Ibn Hibbaan berkata dalam Shahihnya:
........dari Jundub ibn Abdillah Radliyallaahu 'anhu, berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "“Barang siapa membaca surat Yaasiin pada malam hari karena mengharap keridhaan Allah, maka ia akan diampuni dosanya”.
Syeikh Syu'eib al Arnauth berkomentar dalam kitab Shahih Ibn Hibbaan juz VI hlaman 312 sebagai berikut:
2574 - أخبرنا محمد بن إسحاق بن إبراهيم مولى ثقيف حدثنا الوليد بن شجاع بن الوليد السكوني حدثنا أبي حدثنا زياد بن خيثمة حدثنا محمد بن جحادة عن الحسن
عن جندب قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ( من قرأ يس في ليلة ابتغاء وجه الله غفر له ) رجاله ثقات لكن فيه عنعنة الحسن
al Hafidh as Suyuthi dalam kitab al jaami' ash Shaghiir juz II halaman 178 menukil hadits yang diriwayatkan oleh al Baihaqi dalam kitab Syu'abil Iman dari Ma'qil ibn Yasaar.
Adapun teks hadits sbb:
من قرأ يس ابتغاء وجه الله غفر له ما تقدم من... ذنبه
"Barang siapa membaca Yaasiin karena mengharap keridlaan Allah maka ia diampuni dosanya yang telah lewat".
Al Hafidh as Suyuthi memberi tanda pada hadits iini dengan huruf صح
al Hafidh as Suyuthi dalam kitabnya Ad Durrul Mantsur juz VII halaman 40 cetakan Daar al Fikr tahun 1993 mengatakan bahwa:
al Imam Abu Nashr as Sijzy dalam kitab al Ibaanah mengeluarkan sebuah hadits dan beliau meng HASAN kannya, dari 'Aisyah.
Adapun teks arabnya sbb:
أخرج أبو نصر السجزي في الإبانة وحسنه عن عائشة قالت : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : " إن في القرآن لسورة تدعى العظيمة عند الله يدعى صاحبها الشريف عند الله يشفع صاحبها يوم القيامة في أكثر من ربيعة ومضر
....Dari Aisyah, berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya dalam al Quran ada satu surat yang disebut AL 'ADHIIMAH" (yang agung) disisi Allah. Orang yang mempunyainya disebut ASY SYARIIF (yang mulia) disisi Allah...".
al Hafdih Ibn Katsir dalam tafsirnya juz IV halaman 651 menukil sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al Bazzar dengan nomor urut hadits 2305.
Sanad dan matannya sbb:
وقال البزار حدثنا سلمة بن شبيب حدثنا إبراهيم بن الحكم ابن أبان عن أبيه عن ع...كرمة عن ابن عباس قال قال النبي صلى الله عليه وسلم لوددت أنها في قلب كل إنسان من أمتي يعني يس
...Dari Ibn Abbas, berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: " Sungguh aku senang, bahwasanya surat itu terdapat pada setiap hati setiap orang dari umatku". Maksudnya ialah Yaasiin.
Keterangan:
Betul, dalam hadits diatas ada seorang rawi yang bernama إبراهيم بن الحكم .
Syeikh أحمد بن أبي بكر بن إسماعيل البوصيري dalam kitab اتحاف الخيرة المهرة بزوائد المسانيد العشرة
mengatakan:
قلت: ضعفه غير واحد، ولينه أبو داود
Namun Imam Ahmad sebagaimana dalam kitab Miizaul I'itidaal juz I halaman 27 mengatakan:
. وقال أحمد : في سبيل الله دراهم أنفقناها إلى عدن إلى إبراهيم بن
الحكم
Abdullah ibn Ahmad ibn Hanbal ketika menanyakan mengenai إبراهيم بن الحكم kepada ayahnya (yaitu Imam Ahmad), beliau menjawab:
وقت ما رأيناه لم يكن به بأس
Wallaahu A'alam.Demikianlah.
Semoga bermanfaat dan menjadi bahan telaah.
Sekian dan terima kasih.
Ass. Wr. Wb.
BalasHapusDengan mempertajam perbedaan, tak ubahnya seseorang yang suka menembak burung di dalam sangkar. Padahal terhadap Al-Qur’an sendiri memang terjadi perbedaan pendapat. Oleh sebab itu, apabila setiap perbedaan itu selalu dipertentangkan, yang diuntungkan tentu pihak ketiga. Atau mereka sengaja mengipasi ? Bukankah menjadi semboyan mereka, akan merayakan perbedaan ?
Kalau perbedaan itu memang kesukaan Anda, salurkan saja ke pedalaman kepulauan nusantara. Disana masih banyak burung liar beterbangan. Jangan mereka yang telah memeluk Islam dicekoki khilafiyah furu’iyah. Bahkan kalau mungkin, mereka yang telah beragama tetapi di luar umat Muslimin, diyakinkan bahwa Islam adalah agama yang benar.
Ingat, dari 87 % Islam di Indonesia, 37 % nya Islam KTP, 50 % penganut Islam sungguhan. Dari 50 % itu, 20 % tidak shalat, 20 % kadang-kadang shalat dan hanya 10 % pelaksana shalat. Apabila dari yang hanya 10 % yang shalat itu dihojat Anda dengan perbedaan, sehingga menyebabkan ragu-ragu dalam beragama yang mengakibatkan 9 % meninggalkan shalat, berarti ummat Islam Indonesia hanya tinggal 1 %. Terhadap angka itu Anda ikut berperan, dan harus dipertanggung jawabkan kepada Allah SWT. Astaghfirullah.
Wass. Wr. Wb.
hmjn wan@gmail.com
Ass. Wr. Wb.
BalasHapusDengan mempertajam perbedaan, tak ubahnya seseorang yang suka menembak burung di dalam sangkar. Padahal terhadap Al-Qur’an sendiri memang terjadi perbedaan pendapat. Oleh sebab itu, apabila setiap perbedaan itu selalu dipertentangkan, yang diuntungkan tentu pihak ketiga. Atau mereka sengaja mengipasi ? Bukankah menjadi semboyan mereka, akan merayakan perbedaan ?
Kalau perbedaan itu memang kesukaan Anda, salurkan saja ke pedalaman kepulauan nusantara. Disana masih banyak burung liar beterbangan. Jangan mereka yang telah memeluk Islam dicekoki khilafiyah furu’iyah. Bahkan kalau mungkin, mereka yang telah beragama tetapi di luar umat Muslimin, diyakinkan bahwa Islam adalah agama yang benar.
Ingat, dari 87 % Islam di Indonesia, 37 % nya Islam KTP, 50 % penganut Islam sungguhan. Dari 50 % itu, 20 % tidak shalat, 20 % kadang-kadang shalat dan hanya 10 % pelaksana shalat. Apabila dari yang hanya 10 % yang shalat itu dihojat Anda dengan perbedaan, sehingga menyebabkan ragu-ragu dalam beragama yang mengakibatkan 9 % meninggalkan shalat, berarti ummat Islam Indonesia hanya tinggal 1 %. Terhadap angka itu Anda ikut berperan, dan harus dipertanggung jawabkan kepada Allah SWT. Astaghfirullah.
Wass. Wr. Wb.
hmjn wan@gmail.com